Selasa, 26 Januari 2016

Perbedaan Arabika, Robusta, Liberika dan ekselsa

Perbedaan Arabika, Robusta, Liberika dan Ekselsa

Salam Semangat, Saya cinta Kopi gaes bukan sukak lo gaes... Cinta sama sukak beda gaes, cinta itu paham dengan semuanya, sedangkan sukak hanya setenga-setenga, menurut pengalaman cinta ku si gtu gaes... Ok intermezonya udahan dulu kita lanjut perkenalan tentang kopi. Kopi itu ada buwanyak macam d dunia, untuk indonesia yang saya fahami ada 4 jenis Yaitu: 
1. Arabika
2. Ribusta
3. Liberika
4. Ekselsa 
Semua jenis ini mempunyai masing tempat untuk dapat hidup yaitu: 
1. Menurut beberapa referensi yang saya ketahui , Awalnya jenis kopi yang dibudidayakan di Indonesia adalah arabika, lalu liberika dan terakhir robusta. Kopi jenis arabika sangat baik ditanam didaerah yang berketinggian 1.000 – 2.100 di atas permukaan laut. Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi,cita rasa yang dihasilkan oleh biji kopi akan semakin baik. Karena itu perkebunan kopi arabika hanya terdapat di beberapa daerah tertentu 

2. Tanaman kopi jenis robusta memiliki adaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan kopi jenis arabika . Areal perkebunan kopi jenis robusta di Indonesia relative luas. Pasalnya kopi jenis robusta, dapat tumbuh diketinggian  yang lebih rendah dibandingkan dengan lokasi perkebunan kopi jenis arabika.Kopi jenis robusta yang asli sudah hampir musnah. Saat ini, beberapa jenis robusta sudah tercampur menjadi klon atau hibrida, seperti klon BP 39, BP 42, SA13, SA 34 dan SA 56.

3.Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Afrika barat. Kopi ini dapat tumbuh setinggi 9 meter dari tanah. Di abad-19, jenis kopi ini didatangkan keIndonesia untuk  menggantikan kopi arabika yang terserang oleh hama penyakit. Kopi liberika termasuk tanaman hutan dan banyak terdapat di pedalaman Kalimantan dan sudah berabad lamanya menjadi minuman tradisional suku Dayak di sana. Pohon kopi liberika ini bisa mencapai ketinggian 30 m, dan biji kopi liberika merupakan biji kopi dengan ukuran terbesar di dunia.

4. Kopi Ekselsa Kopi jenis ini tidak termasuk kedalam kelompok arabika dan robusta akantetapi masuk kelompok liberoid. Asal mula kopi excelsa ditemukan secara historis di daerah afrika Barat tahun 1905 kemudian menyebar ke daerah melayu. DewevreiCoffea atau kopi Ekselsa (Excelsa) memang tidak terlalu banyak dibudidayakan di tanah Indonesia.Kopi Ekselsamerupakanjenis kopi yang tidak begitu peka terhadap penyakit HV dan dapat ditanam di dataran rendah dan lembap, atau dapat juga disimpulkan bahwa kopi Ekselsa (Excelsa) ini dapat ditanam di daerah yang tidak sesuai untuk kopi robusta.Kopi Ekselsa(Excelsa) juga dapat ditanam di atas lahan gambut, kemudian cukup 3,5 tahun, tanaman ini sudah mampu memproduksi beras kopi sekitar 800-1200 kg per Hektar. Kopi jenis Ekselsa (Excelsa)sudah ditanam masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat  – JAMBI sejak 50 tahun yang lalu. Beberapa perusahaan kopi terkemuka di Indonesia telah menggunakan kopi ini sebagai bahan baku.Kopi excelsa mempunyai cita rasa dan aroma yang dikategorikan kuat dan dominan pahit.


Referensi: 
- Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta. PT. Agromedia Pustaka.

Tidak ada komentar: